SELAMAT DATANG DI WEBLOG TAMAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI CAHAYA ILMU SEMARANG)

Selasa, 23 Februari 2010

SENTRA PEGENALAN ALAM BEBAS


Beragam peristiwa yang dialami anak adalah catatan penting yang mempengaruhi arah dan kualitas pertumbuhan dan perkembangan anak. Sehingga manusia mempunyai satu masa yang sangat penting yang disebut sebagai masa emas (golden age) yang terjadi pada pada usia 0-4 th.
DOWNLOAD
SENTRA PEGENALAN ALAM BEBAS Read More..

Memotret Revolusi Islam Iran Dalam Percaturan Kebudayaan Global

BERBAGAI wacana “revolusi” yang telah ada dan pernah menjadi diskursus kita bersama—baik sebagai sebuah konsep teoritik dan praktek pada gerakan masa yang terorganisir dan bertumpu pada gerakan pemikiran maupun gerakan budaya—tentunya telah menghadirkan demikian banyak perbedaan dalam cara pandang untuk merancang sebuah revolusi, apalagi yang benar-benar Islami. Bahkan, tidak jarang perbedaan konsep-konsep tersebut justru meruntuhkan totalitas, kesatuan nilai dan kepercayaan, dalam semua dimensi kehidupan masyarakat Islami.
DOWNLOAD Read More..

Model Penyusunan Rencana Pembelajaran dan Silabus Pada PAUD


Sering dikatakan bahwa proses belajar pembelajaran adalah merupakan proses komunikasi dimana terjadi proses penyampaian pesan tertentu dari sumber belajar (misalnya guru, instruktur, media pembelajaran,dll.) kepada penerima (peserta belajar, murid, dsb), dengan tujuan agar pesan (berupa topik-topik dalam mata pelajaran tertentu) dapat diterima (menjadi milik, di-shared) oleh peserta didik / murid-murid.
DOWNLOAD Read More..
MISKUN
Komunitas Ilci Ar-Rasyid Semarang

Orang 1 : Katakan apa saja! Haram bisa menjadi halal atau sebaliknya, kafir bisa menjadi mukmin atau terserah kamu ingin bilang apa yang terpenting jangan kau bilang negeri ini miskin. Coba kau keruk perut bumi kita ini, berlimpah kekayaan di dalamnya, kau tanami pasti tumbuh subur.

Orang 2 : Ah…kau mengingatkanku pada retorika bangsa “gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto raharjo murah kang sarwo tinuku, subur kang sarwo tinandur”. Buktinya mana...! harga BBM saja sudah melambung tinggi ke angkasa, kebutuhan pokok semakin mempersempit kantong kita ini. Jelas saja kalau negeri kita ini patut kita bilang miskin!

Orang 3 : Eh…jangan sekali-kali menyebut bangsa kitai miskin. Paling cuman kamu yang miskin atau atau malahan kita yang miskin.

Orang 1 : Benar-benar, benar! Apa yang kau bilang, kita yang miskin. Mau bukti daya beli rakyat tetap stabil, bus, mikromini, becak tetap jalan dan semua bisa makan kenyang di rumah-rumah istana. Cuman kita aja!

Orang 2 : Iya…ya aku baru sadar “lir ilir, tandure wus sumilir, tak ijo royo royo, tak senggo temanten anyar…”. Tapi bagaimana aku! apa yang harus aku makan besok. Sekarang saja jadi penganguran akibat di PHK, semua barang naik dan pengurangan tenaga kerja. Lha…ini…ini..imbasnya bagiku.

Orang 3 : Mungkin ada hikmah di balik itu, siapa tahu bentar lagi engkau akan mendapatkan kerja yang lebih baik dari buruh pabrik. Bangsa kita adalah bangsa yang makmur dan sejahtera dengan kesuburan tanahnya, kelebatan hutanya, kedalaman lautnya. Dan yang paling hebat sumber daya manusianya yang semakin cerdas.

Orang 1 : Itu baru aku setuju. Di berbagai bidang kita selalu unggul, kebudayaan, ilmu pengetahuan, teknologi, ijthihad, musik, makanan dan minuman, spiritualiatas, kebonekanya dan masih banyak lagi yang tidak di miliki bangsa lain.

Orang 2 : Walaupun masyarakat, mahasiswa, pedagang dan anak kecil ikut demonstrasi menolak kenaikan harga BBM, tetap saja harga semakin melambung tinggi. Tapi yang membuatku heran rakyat tetap tenang-tenang saja. Hanya aku saja yang ngeluh he he…!

Orang 3 : Buktinya sudah jelas, bangsa kita penuh dengan kedamaian dan ketenangan. Harga-harga naik, jalan-jalan tetap macet penuh mobil, warung-warung makan tetap banyak pengunjungnya.

Orang 1 : Kesimpulanya Negara kita tetap menjadi bangsa yang kaya.

Orang 2 : Tapi apa untungnya buat aku.

Orang 3 : Tenang saja! Bentar lagi dana subsidi dari pemerintah untuk kita pasti turun. Pokoknya jangan kuatir.

Orang 1 : Kita sudah membincang ini dan itu. Dan inilah bukti nyatanya pemerintah menghargai rakyatnya.

Orang 2 : Aku tetap saja kuatir. Walau negeri ini kaya bagi ku tetap amat miskin dan pemerintah hanya akan meNsubsidi orang orang miskin yang benar-benar miskin.

Orang 3 : Jangan bersedih gitu lah….ini semuakan biar menenangkan hati dan jiwa kita.

Orang 1 : Kita harus tetap tersenyum karena kita adalah masyarakat yang memiliki nilai-nilai budaya yang luhur. Walaupun ini hanya sekedar hiburan.

Orang 2 : Jadi kalian ini…!

Orang 3 dan 1 : Ya…ya…benar

Orang 2 : Eeeeee…kalian ini dasar sok ya…!

Orang 3 dan 1 : Ya…ya…benar

Orang 1 : Ngangur di PHK ya…!

Orang 3 dan 1 : Ya…ya…benar

Orang 1 : Dasar…kakean ngomong cangkemu iku. Rakyat makmur, Negara kaya, orang-orangnya pinter…

Orang 3 dan 1 : Ya…ya…benar

Orang 2 : Ciluuuuuuuuuuup ba! Santai aja nikmati hidup ini he he

Orang 3 dan 1 : Ya…ya…benar, goblok kok tambah nyantai…

Orang 2 : katanya bentar lagi ada bantuan subsidi BTL (bantuan langsung tunai).

Orang 1 : Memang benar ada bantuan langsung tunai!

Orang 3 : Bantuan langsung tunai itu salah ha ha ha, yang benar BTL itu bantuan langsung tewas. Wong…kita tetap saja ngangur, miskin dan tetek bengeknya.

Orang 2 : Iya…ya…belum tentu subsidi itu cair kepada kita. Kan melewati bebrapa tahap, dari pendataan hingga sampai kepada masyarakat miskin.
Orang 1 : Di negeri yang sudah amat miskin ini. Pemerintah akan mendata orang-orang yang layak mendapatkanya.

Orang 3 : Semoga saja terdapat pendataan yang benar. Sebab biasanya pimpinan yang mengurusi bidang kemiskinan itu belum tentu kaya.

Orang 2 : Wah….pemikiranmu jelas-jelas bermutu.

Orang 3 : Ya….iyalah, masyak ya iya dong, orang cakep gitu lhoh.

Orang 1 : Benar-benar memuasakan, aku percaya sekarang. Saat ada pembagian sembako, bantuan dan subsidi banyak orang kaya yang ngaku-ngaku miskin.

Orang 2 : Terkadang juga seperti itu. Namanya aja duiiiit, siapa yang ngak mau.

Orang 3 : Secara materi mereka tetap kaya. Tapi batin, hati dan jiwa mereka merasa miskin. Maka juga perlu di kasihani. Membagikan sedikit harta kepada orang yang tidak mampu kan ibadah.

Orang1 : Jadi kesimpulanya baik kaya dan miskin tetap sama rata. Mendapatkan subsidi, bantuan dan sembako

Orang 2 dan 3 : Lha..itu baru adil.

Apa ada yang salah dengan bangsa ini?
Atau kita hanya tersenyum sendiri
Negeri seribu permadani intan, berlian dan permata
Menghias sulaman benang merah dan putih
Kita hidup di negeri pertiwi
Putih dan suci!
Manusia tak punya tempat kecuali di lorong-lorong
Kita hidup di bangsa garuda
Gagah dan berani!
Di mana keserakahan dan kerakusan sudah mendarah daging
Kekuasaan di perebutkan
Kemunafikan di budayakan
Kemiskinan di mapankan
Orang kaya mengaku miskin
Orang miskin mimpi ingin jadi kaya
Inilah negeri sejuta dongeng
Kebenaran sudah di abaikan
Keadilan sudah di tinggalkan

Yang ada hanya doa semoga negeriku baik-baik saja
Semarang, 12 Juli 2008
Read More..
Terancamnya Takhta SBY
Lukman Wibowo

Sumber : www.harianjoglosemar.com
(Artikel ini pernah dimuat dalam Harian Joglosemar, 6/01/10)


Semenjak era Reformasi bergulir, ruang-ruang publik mulai terbuka lebar. Tiap hari nyaris ada gelombang massa yang turun ke jalan. Desakan puncak yang biasa kita dengar adalah, menuntut pertanggungjawaban Sang Presiden untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tengah terjadi.
Tuntutan semacam ini adalah lumrah, mengingat posisi Presiden adalah kepala negara sekaligus pimpinan manajerial pemerintahan. Aksi massa pun bergandengan dengan forum-forum dialog, jajak pendapat, maupun debat opini yang disiarkan secara massif oleh media massa. Akhirnya, masyarakat di seantero negeri merespon. Maka jadilah ia sebuah bola liar yang terus menggelinding hingga ke dasar yang paling radikal: Turunkan Presiden!
Hantaman massa seperti itu dialami oleh semua Presiden Indonesia. Dalam perjalanan Reformasi yang telah mencapai satu dasawarsa ini, Gus Durlah yang paling telak mengalaminya, ia diturunkan di tengah jalan.
Sepanjang SBY bertakhta—sejak terpilih pada 2004 hingga ditahbis di kursi yang sama pada 20 Oktober 2009—radikalisme politik bergerak cukup cepat. Tensi tertinggi terjadi di awal periode sekarang. Sejak gonjang-ganjing kriminalisasi KPK, makelar kasus, Centurygate, Hari Antikorupsi, dan pelarangan buku Gurita Cikeas; suara publik berteriak kian dahsyat. Namun, apakah gonjang-ganjing kali ini bakal membuat SBY (di)turun(kan)?

SBY Terancam
Ada beberapa hipotesa yang bisa diajukan terkait kemungkinan SBY akan turun di tengah jalan. Ini sekadar pandangan awal yang prosesnya akan terus berkembang seiring perkembangan waktu. Dimana filsafat Hegelian—tentang benturan antara tesa dan antitesa yang pasti melahirkan sintesa—menemukan kontekstualisasinya dalam pergulatan politik.
Pertama, ini adalah kali kedua SBY berkuasa. Kaum oposan menyebutnya: Rezim SBY Jilid 2. Kemenangan partainya di pemilu 2009 terjadi secara fantastis; mengalahkan partai-partai babon seperti Golkar dan PDIP. Bahkan dalam pilpres, Pasangan SBY-Boediono menang mutlak di putaran pertama. Rumor terjadinya kecuranganpun bertebaran. Gugatan muncul di meja MK, namun hasilnya pemilu tetap dinyatakan syah. Kemenangan inilah yang membuat gerah sejumlah pihak.
Kedua, pada periode ini (2009-2014) SBY berdiri lebih kokoh. Sejumlah partai dirangkul menjadi koalisinya. Di tingkat legislatif, “musuh” SBY memang tak bisa dibilang kecil, namun tak sebesar di periode Jilid 1. Bahkan di lembaga eksekutif, ia sedemikian kokoh. SBY berhasil menempatkan orang-orang yang patuh kepadanya—mulai dari Wapres, menteri-menteri, hingga aparatur negara yang lain—untuk bekerjasama serta mengelilinginya. Slogan antiknya adalah: Bersama kita bisa!
Orang seidealis dan “segalak” Kwik Kian Gie, Siti Fadilah Supari, atau Rizal Ramli adalah kalangan (mantan menteri) yang dianggap tak layak pakai lagi. Singkatnya, SBY nyaris mengampu kekuasaan secara tunggal. Sehingga tak aneh bila para komentator mensinyalir bangkitnya potensi Orde Baru jilid 2.
Ketiga, terbukanya pintu demokrasi tak serta merta melahirkan stabilitas politik. Di tingkat rivalitas politik, demokrasi mempersilahkan terbangunnya ruang konsolidasi bagi pihak-pihak yang kalah, tapi amat berbahaya bagi kelompok yang sedang berkuasa. Dalam mekanisme domokrasi, siapapun bisa naik atau diturunkan secara tiba-tiba.
Akan tetapi, mekanisme demokrasi bersifat lebih sportif ketimbang permainan politik praktis. Dalam demokrasi, kuantitas massa adalah kuncinya; tapi dalam politik praktis, kudeta dapat terjadi kapan saja. Dari kasus Gus Dur, kita bisa belajar. Betapa ia dapat diturunkan oleh hanya segelintir orang. Andai saja saat itu Gus Dur mau menggunakan mekanisme demokrasi yang paling radikal (unjuk kekuatan massa) barangkali kisahnya akan berbeda. Tapi Gus Dur tak ingin terjadi pertumpahan darah di antara sesama anak bangsa. Ia “ikhlas” diturunkan. Jika hal yang sama terjadi pada SBY, apakah dirinya mampu legowo seperti itu?
Keempat, selama memerintah, SBY sering mengklaim keberhasilannya dalam memberantas korupsi. Namun di lapangan faktanya berbeda. Persentuhan masyarakat dengan berbagai institusi pemerintahan, acap dinodai oleh praktik-praktik korupsi.
Maka ketika terjadi kriminalisasi KPK, masyarakat geram bukan kepalang. Sehingga, rekayasa penggerogotan KPK membuat sensifitas publik memuncak. Jadi, tak mengherankan jika aksi massa di jalanan, agitasi intelektual, hingga gelombang facebooker, bergerak amat cepat dalam merespon kasus tersebut.
Setelah kasus KPK meredam, publik harus meningkatkan energinya untuk menghadapi skandal Bank Century, politisisasi pansus, dan pelarangan beberapa buku yang dituding membuka aib sejumlah pejabat dalam perkara korupsi.
Lalu gugatan publik mencuat: Klaim SBY tentang terentasnya korupsi, adalah tidak benar! Masyarakat merasa dibohongi, lalu mulai menumpahkan ketidakpuasannya secara emosional. Radikalisme seperti ini tentu saja mengancam buat SBY.
Kelima, arus neoliberalisme memukul sendi-sendi kehidupan masyarakat. Ekonomi rakyat tak kunjung membaik. Angka pengangguran masih tinggi. Akses pendidikan serta kesehatan murah belum terjangkau. Upah buruh tak mencukupi biaya hidup yang membengkak, dan sistem kerja kontrak memupus harapan tentang kesejahteraan. 30% masyarakat yang notabene petani terbebani oleh kapitalisasi pangan. Nelayan terjungkal oleh kontrak pengalihan sumber daya laut yang dikuasai Asing. Pasar tradisional terancam punah oleh globalization market. Harga tanah dan perumahan kian melambung tinggi. Masalah-masalah sosial seperti sengketa lahan dan dehumanisasi masih menciderai lingkup keseharian. Neolib bahkan menghancurkan—secara langsung ataupun tidak langsung—sektor lingkungan, kemasyarakatan, juga segi-segi kebudayaan.
SBY kurang jeli membidik persoalan-persoalan yang disebabkan oleh neoliberalisme tersebut. SBY tak mampu menolak program-program neolib yang ditancapkan kekuatan global (Asing) di negara ini.
Maka muncul stigma yang menyudutkan posisinya; baik itu dicap sebagai pemerintahan boneka neolib, pemimpin yang tak berani dan peragu, maupun sebagai kepala negara yang tidak memiliki konsep dalam membangun kemandirian bangsa.
Beberapa hipotesa di atas, tak boleh diremehkan. SBY jangan terlalu konfiden dengan perolehan suaranya yang berkisar 60% di pilpres lalu. Pasalnya, keberpihakan konstituen dapat berubah sewaktu-waktu. Lagipula, tingkat suara golput sangat besar. Artinya, dukungan terhadap SBY kemarin tidak memiliki angka pasti yang mampu dijadikan sebagai parameter kekuatan politiknya.
SBY tak cukup mencari empati dan segala bersumpah, tapi ia harus menunjukkan bukti serta kerja konkritnya dalam menyelesaikan permasalahan bangsa yang kian memburuk. Jika tidak, bisa dipastikan ia akan turun sebelum waktunya.

Lukman Wibowo,
Pedagang sandal yang nyambi sebagai
pengajar privat matematika dan pekerja seni
Read More..

Selasa, 16 Februari 2010

Pembelajaran Audio visual (Outbound and Parenting)



Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru memegang peranan utama dengan serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai suatu tujuan tertentu, dimana interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
DOWNLOAD
1.OUTBOUND
2.PARENTING Read More..

Senin, 15 Februari 2010

PROFILE CAHAYA ILMU SEMARANG

PROFIL LEMBAGA CAHAYA ILMU

Tentang Kami

Cahaya Ilmu merupakan sebuah lembaga yang mengomunikasikan ide dan metode kreatif manusia dalam proses pembelajaran aktif. Didirikan oleh sekelompok insan dari berbagai disiplin ilmu yang mempunyai kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengembangan media teknologi dan pengembangan sumber daya manusia. metaforma berupaya menjadi sebuah wahana tumbuhnya komunitas belajar (learning society), yang menyelaraskan kemampuan emosional, intelektual, dan spiritual

panjang kalo postingan muncul semua, oleh karena itu saya perlu memotong berita sampai disini saja.

Visi

Cahaya Ilmu berupaya mengidentifikasi setiap potensi yang ada untuk ditemu-kenali pribadinya secara utuh. Menyadari bahwa setiap potensi tersebut dapat dioptimalkan, maka pengembangan media belajar berbasis pembelajaran aktif menjadi pilihan dalam menghadapi

persaingan hidup yang kompetitif di era teknologi informasi.

Misi

Manusia yang mengetahui dan memahami potensi dirinya, memiliki aset terbesar dalam kehidupannya, sehingga senantiasa perlu dikembangkan melalui proses belajar. Kesempatan memperoleh sumber daya belajar melalui media kreatif dalam mengembangkan potensi dirinya, akan memberikan “ruh” dan warna baru, bagi tumbuhnya daya imajinasi positif seorang.manusia.

Agenda Kerja

Mengembangkan konsep pembelajaran efektif pada anak usia dini dan mengembangkan media teknologi yang mendukung pendidikan, menjadi bidang kerja Cahaya Ilmu

Jangkauan Kerja

Menjadi mitra masyarakat dalam menemu-ke

nali potensi dirinya tanpa sekat gender, kelas,

agama, suku dan antar golongan dalam wilayah kerja nasional.

Kami adalah manusia belajar, yang selalu meningkatkan kemampuan dengan belajar.

Dalam hal ini Cahaya Ilmu merupakan lembaga pendidikan yang terdiri dari beberapa insan yang sangat peduli dengan kualitas pendidikan diantaranya adalah :

· Ir. H. Hanafi Sholeh

Kepala Cabang Nasmoco Magelang, sebagai salah satu pen

diri lembaga Cahaya Ilmu, sekaligus donatur lembaga.

· Rahayu Wijayanti

Donatur lembaga, beliau juga aktif dalam kegiatan dakwa

h Islam, dan sebagai pengurus dalam kegiatan jamaah Masjid Agung Jawa Tengah.

· Dedy Andrianto.

Pendiri lembaga Cahaya Ilmu, yang sangat peduli dengan kualitas pendidikan, khususnya pada anak usia dini. Aktif sebagai pendidik PAUD, serta konsultan PAUD non formal pada beberapa lembaga pendidikan dan juga sebagai fasilitator PAUD Unicef Jawa

Tengah.

· Ida Farida, S.Pd

Salah satu pendiri lembaga, yang sementara merangkap amanah sebagai kepala PAUD. Berpengalaman merintis PAUD, dan tahun 2004 menjadi pendidik kreatif tingkat Jateng/DIY.

· Yus Ibnu Yasin SE

Trainer ESQ pada lembaga dakwah Islam, berpengalaman dalam training motivasi dan pengembangan diri di beberapa lembaga pendidikan formal maupun nonformal.

Susunan Pengelola Lembaga

Sekretariat

Perum Dolog No 3 Jl. Kyai Abdul Manan Kelurahan Tlogosari Wetan Pedurungan Semarang. Telpon (024) 6731431 fax. (024) 6731304


Read More..

Minggu, 14 Februari 2010

PENDIDIKAN NILAI EKOLOGI UNTUK ANAK USIA DINI

Taman kanak-kanak sebagai lembaga prasekolah yang merupakan bagian terpenting dari rangkaian sistem sebagai upaya mengantarkan anak untuk memasuki jenjang pendidikan dasar. Dalam pembelajaran di usia prasekolah atau TK merupakan bentuk pendidikan yang menyediakan program kegiatan belajar mengajar yang utuh. Pada jenjang pendidikan TK potensi anak-anak yang berhubungan dengan kecerdasan (intellegence), keterampilan (skill), bahasa (language), perilaku bersosialisasi (social behaviour), fisik (motorik) maupun kesenian (estetika) mulai tumbuh dan berkembang.
Maka bimbingan dan bantuan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara profesional mutlak diperlukan agar kemampuan dan keterampilan anak-anak pada usia ini dapat berkembang secara maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu adanya dukungan dari guru yang profesional dan lingkungan belajar yang mengasyikan serta media atau alat pembelajaran yang menarik.

DOWNLOAD FILE LENGKAP
Read More..

KONSEP PAUD DAN BCCT


DOWNLOAD KONSEP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN METODE BCCT

1. KONSEP BCCT
2. KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
3. PROGRAM BELAJAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Read More..

Menciptakan Fun Learning


Agus Thohir*


Pendidikan adalah bentuk dari representasi pembelajaran yang dapat berdampak pada perkembangan potensi dan skill pada peserta didik, untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran guru harus terampil dan kreatif supaya dalam pembelajaran tidak monoton.Disini guru bukan sekedar mengajar dikelas secara teoritis dan menargetkan lulus dengan nilai terbaik pada eksekusi akhir (ulangan dan UAN), tapi lebih dari itu bagaimana guru bisa mendesain lebih untuk bisa membentuk karakter pada anak didiknya.


Dasar pemahaman ini harus dijadikan pondasi berfikir bagi setiap guru, dimana guru mempunyai peran strategis untuk mendesain dan merekayasa bentuk pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan. Ditangannya-lah anak didik dapat memiliki bekal ilmu, baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Yang berguna untuk menatap cerahnya hari esok menuju masa depan yang lebih baik.Guru dapat memberikan sederet kemampuan keilmuan tapi bila tanpa dipunyai keahlian khusus dalam menyampaikannya, maka pembelajaran pun hanya bersifat monoton dan terlihat kaku bahkan tidak sesuai target.
Tentunya kita tidak ingin dianggap oleh siswa dan diberi label guru yang kuper dan jadul ? Maka untuk itu guru haruslah pandai mensiasati itu semua dengan cara menciptakan pembelajaran yang menyenangkan (fun learning) sehingga kelas dapat hidup, menyenangkan mengasyikkan dan membekas pada diri murid kita.Tentunya hal ini tidaklah mudah, oleh karenanya dibutuhkan keahlian dan keyakinan kuat dan semangat membaja dan disertai minset positif dari guru sendiri. Sehingga akan mempermudah para guru dalam melakukan penanganan dan pengelolaan kelas yang efektif.
Murid adalah investasi masa depan bangsa di negeri merah putih, tentunya kita tidak ingin bekal mereka kelak lebih minim kualitasnya dibandingkan generasi kita atau bahkan sepadan dengan kita? Awalilah dengan cara me-re-desain minset kita dan berharaplah pada mereka, secara kualitas akan kita arahkan menjadi lebih baik dari kita dan inipun harus dengan tekat dan totalitas tinggi. Betapa pentingnya proses pendidikan yang menjadikan anak didik merasakan enjoy dikelas. Kebermaknaan ini dapat diejawantahkan dalam praktek action kita dikelas. Untuk dapat mewujudkan semua itu tugas guru tidaklah enteng (mudah), ia harus mempunyai sederet perencanaan yang matang untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Menurut hemat saya dalam perencanaan ini tidak ada salahnya bila siswa kita libatkan dalam mensukseskan strategi. Pertama, siswa harus diajak untuk terlibat aktif dan termotivasi dalam melakukan apresiasi dan kreatifitas dikelas dengan cara guru memberi game/ puzzle dll.

Kedua, guru harus mengerti kondisi kelas sehingga tidak bisa disama-ratakan antara kelas satu dengan yang lainnya maka dibutuhkan strategi penanganan yang berbeda pula. Ketiga, memanfaatkan fasilitas baik berupa metode, multimedia, lingkungan maupun alat pendukung lainnya yang bisa menjadikan siswa dapat merasakan betah dan nyaman dalam kesehariannya dikelas.

Apakah ini semua mungkin dan bisa tercapai? Tentunya ini diperlukan ijtihad ekstra dari para guru dan kreatifitas yang multi-talenta. Dengan menanamkan paradigma holistic maka akan tercapai inovasi tiada batas dari pendidik dan siswa pun lebih bergairah dan kreatif ketika model pembelajaran menyenangkan (fun learning) dapat dijalankan.

Sehinggga anak didik dapat memaksimalkan potensi dan otomatis kita telah mensukseskan bentuk pendidikan tanpa mengesampingkan proses untuk mencapai hasil yang maksimal. Dan kita telah melaukan investasi sumber daya manusia (SDM) untuk jangka panjang, Selamat mencoba.

Semarang september 2008

Agut Thohir, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang dan Direktur Lingkar Studi Alternatif (LaStA) Semarang.



* Tulisan ini pernah di muat di Harian Umum Suara Merdeka

Read More..

SADAR


Oleh: UMI LATIFAH
(Pendidik TPAUD Cahaya Ilmu)
Beberapa malam yang tidak pernah mengenal apa arti dari kesadaran membuatku sadar akan tujuan hidupku. Aku harus berada di jalan yang mana? Jalan berliku tapi rata dan datar atau jalan yang lurus tapi rusak dan bergelombang. Menggunakan cara yang bagaimana?. Menghitung hari atau memanfaatkan hari. Mendengarkan atau didengarkan
Mencintai atau dicintai. Menjadi orang yang duduk diam dan termenung atau pasif…
Atau orang yang selalu jalan ke sana kemari atau aktif. Menjadi orang yang selalu tersenyum tapi menyimpan dendam atau orang yang selalu cuek tapi tidak pernah mengenal apa itu dendam. Orang yang menghabiskan waktunya untuk hal-hal yang berguna atau hanya menjadi orang yang duduk di depan komputer hanya untuk melihat-lihat hal yang tidak begitu berarti.

Berpikir ke depan atau hanya berpikir untuk hari ini. Menikmati hidup di masa muda atau menikmati hidup di masa tua. Mencintai satu pria dan hanya memikirkannya atau mencintai satu pria tapi memikirkan banyak pria. Sekarang aku sudah sadar dan mengerti apa yang dikatakan hidup ini. Mengenal banyak karakter manusia memang belum lah cukup untuk menjadi bahan pembelajaran bagiku. Tapi bagiku, harus sampai kapan aku berada dalam karakteristik orang lain.
Tenggelam dalam begitu banyak problem manusia yang kualami. Karena, setiap kali aku mempelajari orang lain seolah-olah aku menjadi orang tersebut. Ironis memang, tapi itu lah hidupku. Hidup yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Banyak yang bilang kalau aku membingungkan. Benar, Karena aku sebelumnya juga bingung melihat diriku. Diam sesaat untuk berpikir dan menahan nafas. Dan mulai bernafas dengan semangat yang baru…


Take actions!
Miracles will happen…
Read More..

Entrepreneurship Untuk Siswa


(Tulisan ini pernah di muat di jawa pos)
Lukni Maulana, S. Pd.I

Pada era sekarang ini dunia pendidikan di tuntut untuk mengembangkan kompetensi atau basic skill. Orientasi pendidikan tidak hanya pembelajaran formal dengan berbagai macam mata pelajaran, akan tetapi terkait dan terikat dengan tuntutan zaman. Sekolah terkadang hanya menuntut orientasi kelulusan dan lupa akan potensi, skill, dan bakat anak.
Di akui atau tidak sekolah adalah tempat mencetak manusia-manusia unggul, namun tidak dipungkiri pula bahwa sekolah terkadang melakukan dehumanisasi dalam artian potensi anak didik tidak dikembangkan. Memang benar sekolah adalah kewajiban, namun kesuksesan belajar tidak hanya lewat jalur sekolah. Lihat saja seorang ilmuwan Issac Newton menemukan berbagai macam penelitian tanpa harus sekolah, William Bill Gates orang terkaya di dunia selama 14 tahun saja keluar dari sekolah yang kemudian mendirikan Microshoft bersama temannya dan melakukan eksperimen hasilnyapun dapat kita nikmati sekarang ini.

Menyadari tantangan yang dihadapi dan kompleksitas permasalahan global, dimana technologiy competation yang ujungnya pada industrialistik, materalistik, sekolah atau dunia pendidikan harus melakukan orintasi baru melalui pembelajaran kompetensi untuk peserta didik.
Tidak heran jika pendidikan sekarang mengarah pada pengembangan berbasis kompetensi. Selain sebagai bekal potensi dapat pula sebagai sarana pengembangan sekolah berbasis keilmuan yang mengajarkan berbagai mata pelajaran.
Maka dalam menyosong era industri dan teknologi ini sekolah atau madrasah diharuskan melakukan orientasi baru dibidang pembelajaran salah satu caranya yaitu dengan memberikan pelatihan entrepreneurship untuk peserta didik.

Ekstrakurikuler Sekolah
Kewirausahaan merupakan ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup. Dalam hal ini seseorang dituntut untuk melakukan proses sistematis penerapan kreatifitas dan inovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen dan peluang pasar.
Peserta didik merupakan sesosok generasi penerus bangsa yang akan menjadi pewaris negeri. Pertumbuhan fisik yang cenderung lebih cepat, sifat emosional dan ego yang masih labil. Mindset (pola pikir) kewirausahaan inilah yang harus ditanamkan pada peserta didik karena dipundaknyalah menjadi generasi maju dengan bekal inovasi dan kreatifitas.
Maka alternatif itu bisa dikembangkan yaitu melalui program ekstrakurikuler yang merupakan bentuk pembelajaran di luar jam sekolah. Kegiatan ini dilakukan pihak sekolah untuk membekali anak didiknya dengan berbagai pertimbangan di antaranya untuk mengoptimalkan potensi, melatih kedisiplinan dan menciptakan kreasi, inovasi dan kreatifitas anak didik. Kegiatan ekstrakurikuler ada yang secara sepihak diwajibkan dan ada yang tidak diwajibakan ini terkait dengan kemauan dan kebutuhan siswa.
Melaui ekstrakurikuler melalui program entrepreneurship siswa diharapkan mendapatkan skill individu untuk dapat dipraktekan dan dikemabangkan. Semisal siswa memiliki potensi pada dunia masak atau makanan maka ekstra tata boga harus mengajarkan sesuai dengan keinginan. Dari sini siswa akan bisa berlatih entrepreneurship dengan membuat inovasi produk makanan, pelatihan market (pemasaran) atau juga bisa dititipkan ke kantin sekolah serta manajemen industri.
Bahkan sekolah dapat melakukan inovasi baru berupa pengembagan lembaga kewirausahaan dengan berbagai program pelatihan kecakapan hidup untuk peserta didik pada program ekstrakurikulernya. Dalam hal ini sekolah dapat memberikan The Learning Experience (Pengalaman Belajar) untuk peserta didiknya.
Sungguh sangat berarti sekali jika dunia sekolah dapat menyentuh sisi-sisi keinginan anak didik. Jika ekstrakurikuler sekolah dapat berjalan dengan baik maka akan mendidik siswa untuk disiplin dan nilai kepuasan pada diri siswa. Bahkan kepuasan orang tua siswa yang menyekolahkan anaknya dan pandangan masyarakat akan berfikir positif bahwa sekolah tidak hanya orientasi ijasah. Sebab melalui ekstrakurikuler ini anak didik memiliki bekal individu untuk bisa di kembangkan di kemudin hari.
Jika anak didik sesuai dengan potensi tentu saja akan mendidik mental mereka untuk bisa mandiri. Dengan rasa kemandirian ini siswa akan memiliki mental yang kuat dan tidak bergantung untuk menjadi pegawai atau bahkan sampai hanya menjadi buruh.
Inilah pola pembelajaran yang menyenangkan karena potensi skill mereka dapat diasah di sekolah tanpa harus mengeluarkan uang banyak untuk mengkuti kursus di luar program sekolah. Dengan demikian kesimpulan pembelajaran ekstrkurikuler sekolah ini, bahwa sekolah atau madrasah yang tidak pada program kejuruan dapat megembangkannya pada program ekstarakurikuler.
Inilah sekolah yang sangat menghargai potensi dan kreasi manusia. Termasuk potensi yang di bawa sejak lahir serta kreasi untuk mengembangkan, menghasilkan, menciptakan inovasi baru dalam berkreatifitas dan kemandirian.


Read More..