SELAMAT DATANG DI WEBLOG TAMAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI CAHAYA ILMU SEMARANG)

Minggu, 14 Februari 2010

Menciptakan Fun Learning


Agus Thohir*


Pendidikan adalah bentuk dari representasi pembelajaran yang dapat berdampak pada perkembangan potensi dan skill pada peserta didik, untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran guru harus terampil dan kreatif supaya dalam pembelajaran tidak monoton.Disini guru bukan sekedar mengajar dikelas secara teoritis dan menargetkan lulus dengan nilai terbaik pada eksekusi akhir (ulangan dan UAN), tapi lebih dari itu bagaimana guru bisa mendesain lebih untuk bisa membentuk karakter pada anak didiknya.


Dasar pemahaman ini harus dijadikan pondasi berfikir bagi setiap guru, dimana guru mempunyai peran strategis untuk mendesain dan merekayasa bentuk pembelajaran yang bermutu dan menyenangkan. Ditangannya-lah anak didik dapat memiliki bekal ilmu, baik aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Yang berguna untuk menatap cerahnya hari esok menuju masa depan yang lebih baik.Guru dapat memberikan sederet kemampuan keilmuan tapi bila tanpa dipunyai keahlian khusus dalam menyampaikannya, maka pembelajaran pun hanya bersifat monoton dan terlihat kaku bahkan tidak sesuai target.
Tentunya kita tidak ingin dianggap oleh siswa dan diberi label guru yang kuper dan jadul ? Maka untuk itu guru haruslah pandai mensiasati itu semua dengan cara menciptakan pembelajaran yang menyenangkan (fun learning) sehingga kelas dapat hidup, menyenangkan mengasyikkan dan membekas pada diri murid kita.Tentunya hal ini tidaklah mudah, oleh karenanya dibutuhkan keahlian dan keyakinan kuat dan semangat membaja dan disertai minset positif dari guru sendiri. Sehingga akan mempermudah para guru dalam melakukan penanganan dan pengelolaan kelas yang efektif.
Murid adalah investasi masa depan bangsa di negeri merah putih, tentunya kita tidak ingin bekal mereka kelak lebih minim kualitasnya dibandingkan generasi kita atau bahkan sepadan dengan kita? Awalilah dengan cara me-re-desain minset kita dan berharaplah pada mereka, secara kualitas akan kita arahkan menjadi lebih baik dari kita dan inipun harus dengan tekat dan totalitas tinggi. Betapa pentingnya proses pendidikan yang menjadikan anak didik merasakan enjoy dikelas. Kebermaknaan ini dapat diejawantahkan dalam praktek action kita dikelas. Untuk dapat mewujudkan semua itu tugas guru tidaklah enteng (mudah), ia harus mempunyai sederet perencanaan yang matang untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan.
Menurut hemat saya dalam perencanaan ini tidak ada salahnya bila siswa kita libatkan dalam mensukseskan strategi. Pertama, siswa harus diajak untuk terlibat aktif dan termotivasi dalam melakukan apresiasi dan kreatifitas dikelas dengan cara guru memberi game/ puzzle dll.

Kedua, guru harus mengerti kondisi kelas sehingga tidak bisa disama-ratakan antara kelas satu dengan yang lainnya maka dibutuhkan strategi penanganan yang berbeda pula. Ketiga, memanfaatkan fasilitas baik berupa metode, multimedia, lingkungan maupun alat pendukung lainnya yang bisa menjadikan siswa dapat merasakan betah dan nyaman dalam kesehariannya dikelas.

Apakah ini semua mungkin dan bisa tercapai? Tentunya ini diperlukan ijtihad ekstra dari para guru dan kreatifitas yang multi-talenta. Dengan menanamkan paradigma holistic maka akan tercapai inovasi tiada batas dari pendidik dan siswa pun lebih bergairah dan kreatif ketika model pembelajaran menyenangkan (fun learning) dapat dijalankan.

Sehinggga anak didik dapat memaksimalkan potensi dan otomatis kita telah mensukseskan bentuk pendidikan tanpa mengesampingkan proses untuk mencapai hasil yang maksimal. Dan kita telah melaukan investasi sumber daya manusia (SDM) untuk jangka panjang, Selamat mencoba.

Semarang september 2008

Agut Thohir, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang dan Direktur Lingkar Studi Alternatif (LaStA) Semarang.



* Tulisan ini pernah di muat di Harian Umum Suara Merdeka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar